Obama Takut Serang Iran?
Obama menyebut Israel secara langsung, tapi tidak menyebut nama AS terkait serangan atas Iran
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama hari Senin (20/9/2010) menyatakan bahwa kepemilikan Iran atas senjata nuklir akan menjadi masalah besar, tapi menurutnya aksi militer oleh Israel atau AS bukanlah sebuah "cara yang ideal" untuk menyelesaikannya. Demikian lansir Reuters.
Dewan Keamanan PBB bersama AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Iran atas program pengayaan uranium yang dilakukannya.
Presiden Amerika Serikat Barrack Obama hari Senin (20/9/2010) menyatakan bahwa kepemilikan Iran atas senjata nuklir akan menjadi masalah besar, tapi menurutnya aksi militer oleh Israel atau AS bukanlah sebuah "cara yang ideal" untuk menyelesaikannya. Demikian lansir Reuters.
Dewan Keamanan PBB bersama AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Iran atas program pengayaan uranium yang dilakukannya.
Iran menyatakan perlu melakukan pengayaan uranium untuk menghasilkan listrik bagi rakyatnya. Namun AS dan sekutu sejatinya, Israel, curiga dan yakin bahwa Iran menutupi program senjata nuklir.
"Kami tetap terbuka untuk solusi diplomatik guna menyelesaikan hal ini," kata Obama ketika diundang oleh stasiun televisi CNBC.
"Kami tidak berpikir bahwa perang antara Israel dan Iran atau opsi militer akan menjadi cara yang ideal untuk menyelesaikan masalah ini. Tapi kami meletakkan semua opsi kami untuk penyelesaian di atas meja," katanya.
Sebelumnya para komandan militer AS juga menyatakan bahwa serangan militer AS atau Israel atas Iran dapat mengundang serangan balasan dari kelompok-kelompok pendukung Teheran seperti Hizbullah di Libanon dan juga Hamas di Jalur Gaza, sehingga membuat wilayah regional tersebut menjadi tambah kacau.
Satu hal menarik untuk dicermati dari pernyataan Obama di atas, yaitu dirinya tidak menyebut AS secara langsung untuk menyerang Iran, melainkan justru menyebut nama Israel. Tentunya tidak mungkin seorang kepala negara besar seperti AS akan menampakkan wajah takutnya terhadap musuh.
Sepertinya Obama menyimak benar pernyataan Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dalam wawancaranya dengan Associated Press Ahad (19/9) kemarin, yang menantang AS untuk mengakui kekuatan yang dimiliki Iran. Baca berita sebelumnya [di/rtr/hidayatullah.com]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar