WikiLeaks Bocor Ditembus Koran Norwegia
Selama ini WikiLeaks membocorkan dokumen sedikit demi sedikit ke segelintir media rekanan terdekatnya
Sebuah surat kabar Norwegia hari Kamis (23/12) mengkonfirmasi bahwa mereka bisa mengakses lebih dari 250.000 dokumen diplomatik yang tersimpan dalam server WikiLeaks.
Surat kabar besar Dagens Naerings melaporkan bahwa Aftenposten menjadi satu-satunya media di dunia yang bisa mengakses keseluruhan dokumen tersebut. Media Oslo itu berhasil menembus strategi WikiLeaks yang membocorkan dokumen sedikit demi sedikit kepada media partner terdekatnya yaitu The New York Times, The Guardian, Der Spiegel dan El Pais.
Sampai saat ini WikiLeaks baru membocorkan tidak sampai 2.000, dari 251.287 dokumen yang ada.
Editor Aftenposten, Ole Erik Almild, kepada Dagens Naering mengatakan, "Kami bebas melakukan apa yang ingin kami lakukan atas dokumen-dokumen ini ... Kami bebas untuk mempublikasikan atau tidak mempublikasikannya. Kami dapat mempublikasikannya di internet atau di koran. Kami menangani dokumen-dokumen ini seperti halnya menangani materi jurnalistik lain yang kami dapat."
Sekitar 20 wartawan dikerahkan Aftenposen untuk memeriksa ratusan ribu dokumen itu. Artikel yang diturunkan ditulis dalam bahasa Norwegia, jadi tidak langsung berimbas ke media-media berbahasa Inggris. Paling tidak butuh beberapa saat untuk mengalihbahasakannya.
Sebuah surat kabar Norwegia hari Kamis (23/12) mengkonfirmasi bahwa mereka bisa mengakses lebih dari 250.000 dokumen diplomatik yang tersimpan dalam server WikiLeaks.Surat kabar besar Dagens Naerings melaporkan bahwa Aftenposten menjadi satu-satunya media di dunia yang bisa mengakses keseluruhan dokumen tersebut. Media Oslo itu berhasil menembus strategi WikiLeaks yang membocorkan dokumen sedikit demi sedikit kepada media partner terdekatnya yaitu The New York Times, The Guardian, Der Spiegel dan El Pais.
Sampai saat ini WikiLeaks baru membocorkan tidak sampai 2.000, dari 251.287 dokumen yang ada.
Editor Aftenposten, Ole Erik Almild, kepada Dagens Naering mengatakan, "Kami bebas melakukan apa yang ingin kami lakukan atas dokumen-dokumen ini ... Kami bebas untuk mempublikasikan atau tidak mempublikasikannya. Kami dapat mempublikasikannya di internet atau di koran. Kami menangani dokumen-dokumen ini seperti halnya menangani materi jurnalistik lain yang kami dapat."
Sekitar 20 wartawan dikerahkan Aftenposen untuk memeriksa ratusan ribu dokumen itu. Artikel yang diturunkan ditulis dalam bahasa Norwegia, jadi tidak langsung berimbas ke media-media berbahasa Inggris. Paling tidak butuh beberapa saat untuk mengalihbahasakannya.
source Hidayatullah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar