Sabtu, 04 September 2010

CAIR Luncurkan Pesan Damai pada Publik Amerika

Iklan layanan masyarakat untuk menghapus “stigma” kaum Muslim adalah pelaku teror
Lembaga Hubungan Islam-Amerika (CAIR) kembali meluncurkan layanan publik nasional atau public service announcement (PSA) guna mengimbangi meningkatnya sentimen anti-Islam yang dilancarkan oposisi yang menentang rencana pembangunan masjid dan Islamic Center di Ground Zero, New York.
Pesan-pesan berupa iklan video yang menganggambarkan perasaan dan peranan Muslim di Amerika.  CAIR berharap kampanye TV akan membantu menghilangkan mitos bahwa Muslim adalah teroris.
Pengacara CAIR-LA, Ameena Qazi, yang mengenakan jilbab, mengatakan dia melihat adanya peningkatan kebencian melalui e-mail dan panggilan telepon selama enam bulan terakhir.



"Beberapa hari yang lalu, saya mendapat surat kebencian melalui voice mail dan pada telepon saya di sini di tempat kerja, dengan mengatakan, “Anda ..teroris, pulanglah, tinggalkan Negara kami..."
Qazi benar-benar merasa kaget, bagaimana mungkin mereka bisa meninggalkan pesan seperti itu di emailnya.
Bagi Qazi, pesan-pesan seperti ibarat tabrak lari. Menurutnya, tak ada cara lain membantu orang seperti itu, kecuali  untuk lebih memahami agamanya.
"Bagi saya, bagian menyakitkan adalah bahwa,  saya warga Amerika," kata Qazi. "Aku sebenarnya ras campuran, Anda tahu,  aku putih Amerika.. Aku Amerika-Pakistan. Jadi sangat menyakitkan ketika kami memiliki orang-orang kita sendiri memacu kebencian ini terhadap kami karena mereka seperti kami sendiri. Kau tahu, kami tidak melihat mereka sebagai orang lain atau kami orang lain, ini seperti kita sendiri yang tidak bisa mengerti.. Dan itulah apa yang kita harapkan untuk dicapai melalui ini kampanye PSA ini . "
Kampanye CAIR juga para pemimpin lintas agama menawarkan tantangan terhadap sebuah gereja di Florida yang berencana membakar al-Quran pada 11 September.
Menurut Direktur Eksekutif CAIR Nihad Awad, dua dari tiga PSA ini akan didistribusikan ke sejumlah stasiun televisi dan online melalui berbagai situs media sosial, yang berisi berbagai respon pertama umat Islam atas serangan teror 2001.
PSA ketiga menampilkan pemimpin Muslim, Yahudi dan Kristen yang menggambarkan "kode etik " sebagai diungkapkan oleh kepercayaan dan agama masing-masing mereka, ditutup dengan kalimat, "Kami memiliki lebih banyak kesamaan daripada yang kita perkirakan.”
PSA dirancang untuk menunjukkan kesamaan antara agama dan untuk menantang orang-orang yang - seperti anggota gereja Florida yang berencana untuk membakar al-Qur’an pada tanggal 11 September ini.
Layanan PSA ini juga menolak terorisme dan ekstrimisme agama dan dapat dilihat oleh sekitar 10 juta pemirsa televisi nasional. PSA, yang disebut "Bukan atas nama Islam." Yang ditonjolkan dalam pesan itu adalah  "bahwa mereka yang melakukan tindakan teror atas nama Islam telah mengkhianati ajaran-ajaran al-Quran dan Nabi Muhammad."
Sebelumnya, CAIR pernah meluncurkan pesan serupa yang ditempatkan dalam sebuah layar ukuran besar di dekat Times Square.   [scpr/cha/hidayatullah.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar