Selasa, 28 Desember 2010

Muslim Manchester mengusahakan pembangunan mesjid baru

Muslim Manchester Berusaha Buka Masjid Baru


Untuk beribadah, Muslim menyewa ruangan bawah tanah gereja selama hampir setahun ini 

Warga Muslim di Manchester, Inggris, yang selama ini beribadah di Gereja St. Mary hingga kini masih menunggu keluarnya izin pembukaan masjid. 

Menurut keterangan Tarek Ambia, salah seorang bendahara di perkumpulan warga Muslm setempat, mereka masih memerlukan sebuah izin khusus untuk mengubah sebuah rumah di jalan Cottage sebagai masjid. 

Sekitar 35-40 warga Muslim setempat--generasi pertama dan keduanya merupakan migran asal Banglades, Pakistan dan India--sejak bulan Januari lalu beribadah di Gereja St. Mary. Mereka membayar sejumlah uang kepada pihak gereja untuk bisa mempergunakan sebagian ruangan bawah tanah di sana sebagai tempat ibadah. 
"Saya bertanya kepada para tokoh [gereja] apakah ada yang keberatan, dan [ternyata] tidak ada seorang pun yang keberatan," kata Pendeta Briggs dari Gereja St. Mary. "Kami senang menerima mereka." 

Bahkan Muslim dan umat Kristen berbaur di sana. 

"Kami mengundang tokoh dari masjid berbicara dalam pertemuan umum perayaan pra-Paskah untuk menceritakan kepada kami sedikit tentang Islam," kata Briggs. "Saya kira orang-orang kami senang memahami agama lain. Hal itu membantu kami memahami agama kami sendiri." 

"Menurut saya ini periode penting dalam sejarah Amerika Serikat bagi kita untuk bisa memahami Islam dan membangun persahabatan demi sebuah perdamaian di masa datang," katanya lagi. 

Menurut Ambia, orang-orang di St. Mary sejauh ini "sangat membantu" selama mereka berusaha mencari tempat ibadah yang tetap. Rumah seluas 2.600 kaki persegi di jalan Cottage itu sendiri dipilih karena jaraknya yang bisa ditempuh dengan berjalan kaki dari kebanyakan rumah warga Muslim setempat. 

Kesepakatan atas rumah yang akan dijadikan masjid belum tuntas. Menurut Ambia, mereka berharap izin akan segera keluar pada bulan Januari atau Februari. Jika mereka jadi pindah ke tempat baru, maka bangunannya perlu direnovasi. Lantai pertama digunakan untuk shaalt dan lantai kedua untuk ruang perpustakaan dan konsultasi. Nama masjid akan ditentukan menyusul setelah izin keluar.

source : hidayatullah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar