Jumat, 08 April 2011

Petugas Pajak Denmark mendapat pelatihan tentang Islam

Otorita Perpajakan Denmark akan memberikan kursus tentang Islam pada 100 pegawainya, bulan depan. Kursus bertajuk "Operational Culture and Islam" sebagai bagian dari upaya memberikan pembekalan pengetahuan pada pegawai pajak jika harus berhadapan dengan muslim.

Para pegawai pajak itu akan diberi pemahaman, misalnya mengapa seorang lelaki muslim, pemilik usaha pizza, tidak mau berjabat tangan dengan pegawai pajak perempuan, atau jika ada pemilik kios berlatar belakang Timur Tengah yang bicara kasar, pegawai pajak yang bersangkutan tidak perlu terlalu mengambil hati omongan pemilik kios itu.


Otorita Perpajakan memberikan pelatihan tersebut, juga dalam konteks program pemerintah yang akan membuat pemetaan keberadaan perkampungan-perkampungan khusus komunitas tertentu yang ada di Denmark. Program pemetaan yang sudah berjalan sejak 1 Januari 2011 itu, bertujuan untuk mengetahui tingkat penipuan pajak, pelanggaran pajak dan transfer uang ilegal ke luar negeri di perkampungan-perkampungan khusus itu.

Selama melakukan inspeksi, para personel perpajakan harus berhadapan secara pribadi dengan para wajib pajak. Inilah alasan mengapa Otorita Perpajakan memberikan pembekalan pengetahuan tentang Islam pada pegawainya yang akan ditugaskan ke lapangan.

"Pelatihan ini akan memberikan penjelasan, mengapa beberapa perempuan atau laki-laki tidak mau berjabat tangan, mengapa beberapa orang bisa mengeluarkan suara yang sangat keras pada petugas pajak yang datang. Dalam kasus ini, berkaitan dengan budaya orang bersangkutan, dan sangat penting bagi petugas pajak untuk memahami hal ini," kata Erik M. Rosenbaek dari Otoritas Perpajakan Denmark.

Namun kebijakan itu dipertanyakan oleh tokoh Partai Rakyat Denmark, Mikkel Dencker. Menurutnya, pelatihan tentang Islam tidak ada hubungannya dengan penarikan pajak dari masyarakat.

"Apa kaitannya budaya orang Islam dengan pengumpulan pajak? Dan apa maksudnya para petugas pajak harus memahami mengapa beberapa orang Islam tidak mau berjabat tangan, atau mengapa muslim akan bersuara keras jika pegawai pajak datang?. Aturan pajak berlaku sama pada semua orang, dan petugas pajak harus sama memperlakuan semua orang," ujar Dencker.

Ia menyatakan curiga pada Otoritas Perpajakan yang memberikan pertimbangan khusus pada komunitas Muslim. Menurutnya, pelatihan tentang Islam yang diberikan pada petugas pajak cuma membuang-buang uang para pembayar pajak.

Sumber : Eramuslim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar