Senin, 25 April 2011

Tolak penyerangan ke Libya, Jerman Juga Menolak Pembentukan negara Palestina




Agaknya cukup sulit membaca sikap Jerman terhadap negara-negara Arab dan kawasan sekitar. Jika untuk urusan Libya, Jerman menolak bergabung dengan NATO menyerang Libya, namun terhadap Palestina memiliki sikap lain.

Di tengah upaya diplomatik yang sedang dilakukan oleh Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, dan timnya, Jerman mengumumkan tidak akan mendukung niat Palestina menyatakan kenegaraannya pada September mendatang di PBB.

Surat kabar Jerman, Der Spiegel, melaporkan bahwa Kanselir Jerman, Angela Merkel, ingin menekan Abbas saat kunjungannya ke Berlin beberapa hari mendatang, agar membatalkan rencana tersebut.

Abbas bermaksud mengunjungi Berlin pada 5 Mei sebagai bagian dari tur yang bertujuan untuk mengumpulkan dukungan internasional untuk deklarasi negara Palestina.

Merkel mengatakan sikapnya, dan sikap Jerman, bahwa deklarasi tersebut "terburu-buru dan buruk".

Kantornya menolak mengumumkan rincian mengenai isu-isu utama lainnya yang akan dibahas dalam pertemuan dengan Abbas nanti.

Jika Jerman menolak untuk mengakui Negara Palestina pada bulan September, itu akan menjadi kedua kalinya Berlin mengambil sikap bertentangan dengan sikap negara-negara Uni Eropa, Der Spiegel melaporkan.

Jerman menolak menjadi bagian dari operasi dan upaya yang bertujuan menjatuhkan Presiden Libya, Muammar Qadhafi dari jabatannya.

Perancis, di sisi lain, menyatakan dukungan penuh untuk rencana bernegara Palestina.

Selama pertemuan Kamis, 21 April, dengan Presiden Abbas di Istana Elysee di Paris, Presiden Prancis, Nicolas Sarkozi, menyatakan bahwa negaranya mendukung negara merdeka Palestina dengan perbatasan tahun 1967.

Sebelum pertemuan Abbas-Sarkozy, Kementerian Luar Negeri Prancis mengatakan bahwa Palestina "tidak pernah lebih siap untuk mendirikan sebuah negara merdeka", dan menjalankannya damai, dengan cara yang kredibel dan layak, demikian diberitakan China Daily.

Sumber : Hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar