Mantan tentara Israel, Anat Kamm, mengaku telah membocorkan rahasia militer ke sebuah surat kabar.
Kamm (24), mengaku bersalah dengan imbalan dakwaan lebih serius seperti kegiatan mata-mata dan mengancam keamanan negara, dicabut. Ia terancam hukuman penjara maksimum 15 tahun.
Dakwaan yang dikenakan terhadapnya antara lain menyerahkan lebih dari 2000 dokumen ke harian Haartez.
Pengadilan Tel Aviv seperti dikutip dari BBC, Senin (7/2) menyebutkan, saat berkerja sebagai staf kantor seorang jenderal antara 2005-2007, Kamm menyalin dokumen rahasia dari komputer militer.
Setelah meninggalkan dinas militer dan bekerja untuk sebuah situs Israel, ia menyerahkan dokumen itu ke wartawan Haartez.
Haaretz kemudian menerbitkan sebuah laporan mengenai kemungkinan operasi ilegal Israel membunuh para pejuang Palestina di Tepi Barat.
Kamm ditangkap Desember 2009 meskipun penahanannya baru diketahui umum empat bulan kemudian. Sejak itu ia dikenai tahanan rumah.
Pengacara Kamm, Eitan Leman menyatakan dokumen yang dibocorkan ke wartawan Israel tidak mengancam keamanan Israel.
Dengan keringanan tuntutan itu, Kamm menyatakan bersalah memiliki dan menyerahkan dokumen rahasia sedangkan dakwaan yang lebih berat seperti mengancam keamanan negara dicabut.
Anat Kam berasal dari Israel. Ia membongkar melalui koran tersebut dengan mengatakan, tentara Israel sengaja membunuh, dan bukan hanya menangkap pejuang Palestina. Perintah untuk membunuh kemungkinan bertentangan dengan hukum Israel.
"Dia seorang wanita muda, yang waktu itu percaya bahwa ia menemukan bukti kejahatan perang," kata pengacaranya.
(Sumber : Hidayatullah)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar