BRUSSELS: Joakim Johansson (24), sedang membuka-buka buku tentang Islam di sebuah pesawat tujuan London ketika ia akhirnya dipanggil pilot dan diusir dari pesawat.
"Ini benar-benar absurd, saya tidak melakukan sesuatau yang ilegal.!"
Joakim adalah pria dari Arlöv (Swedia), ia masuk Islam empat tahun lalu. Beberapa hari lalu ia baru saja terbang dari Kastrup (Kopenhagen) untuk mengunjungi seorang teman. Ia naik pesawat dan mengeluarkan manuskrip atau naskah tentang Islam. Diantara artikel yang ia bawa adalah mengenai terjemahan kitab suci.
Tiba-tiba seorang pramugari datang, memanggilnya untuk menghadap pilot, disana ia mendapat tanggapan dingin.
"Pilot mengatakan bahwa saya tidak diperbolehkan membaca itu "disana", dan orang-orang tidak menyukai yang saya kerjakan saat ini," kata Joakim, yang kemudian diminta untuk meninggalkan pesawat SAS.
Polisi sudah menunggu di luar pesawat dan kemudian mengantarnya ke sel tahanan di bandara.
"Mereka mengatakan bahwa saya tidak akan bisa terbang dan meminta saya naik pesawat lagi di lain hari, lalu mereka menempatkan saya ke kereta di Malmö.."
Setelah beberapa jam interogasi dan berada didalam sel, ia kemudian mendapat informasi baru. Pesawat SAS berubah pikiran dan membiarkan ia ikut terbang menuju London.
Ia merasakan kekecewaan atas kejadian di Kastrup. "Saya merasa tidak baik bahwa mereka mengeneralisasi seperti ini, mereka tampaknya berpikir bahwa agama Islam secara otomatis merupakan teroris.."
SAS membela tindakan mereka dan menolak pernyataan Joakim yang menyebutkan ia diusir dari pesawat karena dia Muslim.
"Sangat disayangkan jika dia terpengaruh, karena dia tak bersalah. Tapi dia membuat petugas pesawat dan penumpang khawatir karena dia membaca artikel yang ia bawa dengan keras-keras.... Jika begitu, merupakan tugas kapten untuk menempatkan dia keluar dari pesawat," kata juru bicara Mikkel Thrane.
Joakim tidak mendapat permintaan maaf dari SAS dan ia bermaksud untuk mengejar masalah ini lebih lanjut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar