Senin, 31 Januari 2011

Eksistensi Tuhan (Jawaban atas keraguan para Atheis)

The existence of God, (The answer of doubt of the atheists)
神の存在無神論者疑い回答
Die Existenz Gottes, (Die Antwort der Zweifel an der Atheisten)
وجود الله، والجواب الشك من الملحدين
   L'esistenza di Dio, (La risposta di dubbio degli atei)
 
Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh,...
Segala Puji Bagi Allah, Tuhan yang dengan kehendakNya manusia hidup, dan dengan KehendakNya pulalah kita akan kembali padaNya,...

Beberapa hari terakhir ini sudah beberapa kali saya temukan kisah keraguan manusia akan eksistensi dan keberadaan Allah, mereka tidak mencoba bahkan untuk menggali secara utuh sumber yang membuat mereka meragukan eksistensi Allah. Suatu hal yang miris ditengah kayanya agama yang ada di Indonesia, negeri kita tercinta ini (bayangin ampe ada lima agama tapi masih aja ragu),

Yang ingin saya bahas adalah mengenai pandangan para Atheis terhadap keberadaan Tuhan (Allah swt) berdasarkan dua hal yakni Wujud (bentuk, dan hal sejenisnya) dan Keberadaan (dalam hal ini posisi, tempat dan hal sejenisnya).

Mengenai Wujud,...
Ada dua hal, yakni pertama, penjelasan klasik, bahwa coba tampar pipi anda dan rasakan kesakitan, bagaimana anda menunjukkan rasa sakit seperti itulah analogi wujud Tuhan.
Dan uang Kedua adalah penjelasan yang lebih kompleks, seperti berikut.
Penjelasan saya begini, Jika anda mengetahui teori Big Bang atau teori ledakan yang menyebabkan terciptanya Bumi, Saya merujuk dari sumber yang sering digunakan para Atheis (terutama atheis Indonesia) yakni dari ensiklopedi online Wikipedia tentang ledakan bigbang, "Ledakan Dahsyat atau Dentuman Besar (bahasa Inggris: Big Bang) merupakan sebuah peristiwa yang menyebabkan pembentukan alam semesta, berdasarkan kajian kosmologi tentang bentuk awal dan perkembangan alam semesta (dikenal juga dengan Teori Dentuman Besar atau Model Dentuman Besar). Berdasarkan pemodelan dentuman besar ini, alam semesta, awalnya dalam keadaan sangat panas dan padat yang mengembang pesat, secara terus menerus hingga hari ini", dari penjelasan yang saya tebalkan (bold) diatas sangat amat jelas bahwa ada kondisi sebelum terjadinya big bang yang menyebabkan gugurlah opini bahwa Alam semesta ini tercipta sendiri.
Karena jelas defenisi diatas menunjukkan bahwa adanya kondisi sebelum terjadi big bang dan jika para atheis ingin tahu ke eksistensian Allah, lihat secara menyeluruh temukan starter (yang awal) dari segala sesuatu dan kemudian sudah pasti sebelum "Starter" tersebut yang ada hanya kekosongan yang mendukung bahwa Allah yang menciptakan Alam semesta ini dan semua proses tersebut adalah bagian dari Kun fayakunnya karena jelas hitungan detik (sekejap) versi Tuhan berbeda dengan hitungan detik manusia, dan juga mendukung bahwa tiada Tuhan selain Allah karena ada dua sifat selain sifat utama yang lain yang hanya dimiliki Allah yakni Qidam dan Qiamu binafsihi, terdahulu dan berdiri sendiri yang menunjukkan kemahaanNya yang tak butuh apapun (qiamu binafsih) dan juga Dialah Tuhan bahkan jikalau tidak pernah diciptakan apapun olehNya.

Saya Ambil dari surah Al Ma'riij ayat ke 4 yang menjelaskan Posisi (dalam artian yang sesungguhnya) dari Allah swt, yakni "Malaikat-malaikat dan Jibril naik (menghadap) kepada Tuhan dalam sehari yang kadarnya limapuluh ribu tahun (Al Ma'riij: 4)" yang dalam penjelasannya adalah waktu (waktu versi Jibril dan para malaikat/ penghuni langit) adalah sama kadarnya 1 hari waktu Jibril = 50.000 Tahun waktu Jika manusia yang menempuhnya. Jika hal itu (Atheis yang mempertanyakan posisi Tuhan (dalam artian yang sesungguhnya) maka jelas Tuhan itu ada, namun tidak mampu dicapai oleh akal pikiran manusia.

Sedangkan penjelasan mengenai Keberadaan (Posisi/ Letak) maka dibawah ini penjelasan saya,...
Kenapa hal itu (penjelasan mengenai keberadaan Allah (dalam arti sebenarnya)  bisa terjadi maka dibawah ini adalah analoginya :
"Saya mengambil dari perkataan seorang sufi kenamaan Abu Nawas "Ketidak terbatasan berasal dari keterbatasan yang tertanam pada akal dan pikiran manusia" begitulah kata Beliau yang menunjukkan adanya keterbatasan yang ditanamkan dalam Otak Manusia, yang kemudian lanjut pada analoginya Dalam alam semesta ini ada banyak tata surya (saya tidak menyebutkan jumlah) dan bayangkan Planet terluar dari tata surya adalah Neptunus (4.500 Juta km dari Matahari atau sekitar 4350 Juta km dari Bumi) dan kemudian ada Trilyunan kilometer untuk mencapai batas tata surya kita sendiri, sementara seperti yang para pemikir barat (NASA) kemukakan bahwa ada banyak tata surya yang lain selain tata surya kita (Bayangkan, mereka berani bertindak/ dalam hal ini berpendapat bahwa ada banyak tata surya selain tata surya kita hanya dari perhitungan diatas kertas dan pemikiran serta analisis sendiri tanpa pernah membuktikan secara nyata) bayangkan jika secara matematis manusia hanya mencapai hitungan jarak sampai pada 1.000...(100 angka nol dibelakang angka 1) padahal manusia tidak mengetahui apakah ada tata surya yang lain ataukah kita (manusia) sudah mencapai posisi Tuhan..??? jadi benarlah pernyataan Abu nawas bahwa manusia yang memikirkan ketidak terbatasan tidak menyadari bahwa apa yang mereka pikirkan berasal dari sesuatu yang terbatas (otak)"
Jadi secara analogi begitulah penjelasan Keberadaan (letak/ posisi Tuhan) dalam arti yang sesungguhnya, sehingga maka sudah nyatalah bahwa pandangan atas eksistensi dan keberadaan (letak/ posisi) Tuhan hanya bisa diketahui dan dimengerti melalui akal bukan otak ataupun pikiran melainkan Akal, dan akal hanya akan bisa diperoleh dengan iman,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar